Kiat Badan Wakaf Melawi “Panaskan Mesin”

Kasi Haji dan Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Melawi, Muhammad Desi Aska punya kiat jitu menggerakkan kekuatan Badan Wakaf Indonesia (BWI).

“Kita panaskan mesin dulu lewat Focus Group Discussion dirangkai dengan rapat kerja,” ungkap Aska dalam pembukaan FGD dan raker dengan tema Penguatan Kelembagaan Wakaf di hadapan 30-an peserta, Selasa, 30/8/22.

“Kita panaskan mesin dengan mengundang para pakarnya di Kanwil Kemenag dan BWI Kalbar. Kalau sudah dipanaskan oleh para pakarnya rasanya tak mungkin tak melaju,” ungkapnya seraya merujuk kehadiran Kabid Penaiszawa Drs H Rohadi, M.Si, Kasi Penaiszawa Ivun Kavilda, SH, MH, akademisi IAIN Rasiam Bintang, MA dan pengusaha sukses Ustadz H Supardi.

Menyambut kiat Kabid Haji dan Bimas Islam, Muhammad Desi Aska, Drs. H Rohadi, M.Si menyatakan bahwa jurus FGD dan Raker di Melawi ini termasuk penerapan prinsip inovatif.

“Pada rapat terbaru di BWI Kalbar beberapa hari yang lalu kami meluncurkan program kerjasama bersama madrasah buat menghimpun wakaf uang. Dengan demikian wakaf tidak hanya urusan 4M yakni mesjid, mushollah, madrasah dan makam.”

Dikatakan Rohadi yang pada 2016-2018 menjabat Kakandepag Kabupaten Melawi, kelak melalui wakaf uang yang terhimpun bisa dikapitalisasi menjadi wakaf produktif, di mana 10 persen dari produktivitas bisa dipergunakan pula bagi profesionalitas managerial nazir.

“Sekarang nazir kita, 66 persen tidak bergerak. Sebagian karena sibuk, selebihnya karena tidak ada dananya,” imbuhnya.

Peserta FGD dan Raker yang terdiri dari unsur BWI, PPAIW, KUA dan penyuluh agama tampak antusias.

Acara dibuka pada pukul 09.00 dan akan berakhir pada sore hari. Selain FGD dan Raker yang membedah penguatan kelembagaan, juga bagaimana BWI bisa kapabel dan inovatif. (kan)