SMK-3 Menuju Deklarasi Bersama “Bang” Kambing

Oleh: Nur Iskandar

Subuh Minggu, 10/1/21 adalah Subuh Menggapai Keberkahan (SMK) edisi ke-3 di Mesjid Sirajul Islam sebagai recharging power system untuk peradaban wakaf produktif bersama Tentara Wakaf Produktif (Tawaf) Indonesia.

Tampil Manager Mesjid Billionaire yang juga salah satu dari empat imam Pondok Pesantren Modern Munzalan Mubarakan Ashabul Yamin, Yayi Beni Sulastyo, SE. Bersamanya turut hadir Ketua Baznas Provinsi Kalimantan Barat, Uray Amin dan Ketua Lazismu H Ismail Sailila.

Beni yang akrab disapa Bang atau Bung Ben memulai Achievment Motivation Training-nya dengan kabar duka jatuhnya pesawat SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu dan menelan korban jiwa 62 banyaknya. Kepada para korban disampaikan doa husnul khatimah. Juga keluarga yang ditinggalkan sabar, tabah dan ikhlas menerima takdir Allah SWT.

Bung Ben kemudian menarik tema kepada 4000 tahun silam dimana nabiullah Ibrahim mendirikan rumah Allah, baitullah, kakbah. Sampai kini mesjid itu tumbuh dan berkembang. Begitupula Rasulullah SAW saat hijrah. Nabi membangun Quba dan Madinah. Semua mesjid itu tumbuh dan berkembang. Tak ayal pula Demak, Pajang, hingga Mesjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie di Pontianak. Arus politik dan negara bisa berganti, tetapi mesjid tetap abadi.

Bung Ben berkesimpulan bahwa peradaban bisa maju jika berpusat di mesjid. Di mesjid ada imam dan makmum. Ada ayat Quran yang kaya pengetahuan bertumpu pada pengelolaan alam bagi kemakmuran manusia.

Mesjid yang makmur adalah mesjid yang quran dikaji dan diamalkan. Kemudian menjadi sempurna dengan baitul maal. Dengan demikian tritura itu adalah baitullah, pondok pesantren—pendidikan quran—serta baitul maal.

Ketiga tritura (tri tuntutan peradaban) masa kini dalam percaturan globalisasi inilah yang diulas Bung Ben dalam 1 jam di depan 30-an jamaah SMK-3. Ujungnya adalah persiapan deklarasi Bang Kambing sebagai wujud program zakat, infak, shodaqoh dan wakaf (ziswaf) produktif.

Bang Kambing ini keuangannya beranak pinak. Secara matematis modal sepasang kambing Rp 5 juta pada tahun berikutnya berlipat dua dst. Sangat jauh meninggalkan “Bank Lintah” istilah Bung Ben.

Bang Kambing ini merujuk kata Abang sebab para Nabi tempo doeloe juga abang abang penggembala kambing dan domba. Begitu Ibrahim, Musa, Isa (Yesus) hingga Muhammad.

Dalam waktu dekat Bang Kambing akan segera dideklarasikan. Nasabah atau investornya para santri yang memakmurkan mesjid atau baitullah. Keutungannya adalah muamalah ummat yang memakmurkan adab anak cucu Adam-Hawa.

Seusai Bung Ben mendederkan konsepsi kemakmuran yang dialami Munzalan Mubarakan, tampil pula Ketua Baznas H Uray Amin, MT. Ia menyampaikan prioritas Baznas menjadikan UPZ di setiap mesjid profesional. Juga regulasi ZIS. Tak terkecuali kerjasama DMI serta imam tahfidz quran.

Kolaborasi aktif positif ini digaris bawahi moderator dr H Nursyam Ibrahim, M.Kes sebagai titik cahaya baru dari Jalan Merdeka jantung Kota Pontianak. Adab ziswaf produktif mulai ditabuh dan dipancar-teruskan lewat SMK Sirajul Islam. Pelita Islam. Cahaya Islam. Tawaf Indonesia.

(Penulis adalah pegiat literasi wakaf-wakaf literasi. Anggota Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Provinsi Kalbar Bid Wakaf Produktif. HP-WA 08125710225)